Menjadi
Seorang Pengambil Risiko
Oleh Tim AndrieWongso
"There is no security on this
earth. Only opportunity." - Douglas MacArthur.
http://jualrak.asia/jual-rak-gudang
Apa jadinya bila kita takut
mengambil risiko dalam hidup ini? Segala yang kita lakukan pasti berisiko!
Apalagi bila hendak maju dan sukses, risiko adalah sesuatu yang harus kita
akrabi, bukan dihindari.
http://rayarakminimarket.com/rak-gudang-rekondisi/
Bicara mengenai risiko, seperti kata
William J. Bernstein dalam bukunya "The Four Pillars of Investing",
"Risk, like pornography, is difficult to define, but we think we know
it when we see it." Risiko, seperti pornografi, sukar untuk
didefinisikan, tapi kita akan mengetahuinya bila kita telah melihatnya. Begitu
pula risiko, kita akan mengetahui dan merasakannya bila kita telah
menjalaninya.
http://jayarak.com/rak-gudang-rekondisi/
Bila kita berani mengambil risiko,
artinya kita telah berani menjalani kehidupan itu sendiri. Juga menunjukkan
bahwa kita yakin akan mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap risiko
yang diambil. Tentu saja bukan berarti melangkah tanpa perhitungan yang matang.
Satu rahasia orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan,
adalah bahwa mereka sering mengambil risiko dalam bertindak.
http://jayarakminimarket.com/rak-gudang-rekondisi/
Lantas, mengapa sebagian orang
enggan untuk mengambil risiko? Jawabannya sederhana. Mereka takut gagal,
berpikir tak dapat melakukannya, atau merasa belum mahir dan berbakat.
Keberanian mengambil risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan
mental seseorang. Bukan pada besar kecilnya risiko yang dihadapi. Kualitas
seseorang tidak ditentukan dari peristiwa yang datang menghampirinya, tapi dari
respon yang ia berikan dari peristiwanya itu sendiri.
http://rayarakminimarket.com/jual-troli-murah/
Jadi, bila kita ragu untuk melangkah
karena tidak tahu apa yang akan menghadang langkah kita nantinya, beranilah
untuk mengambil risiko. Beranilah untuk mengambil kesempatan yang datang
demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik. Toh, kita tidak akan tahu
apakah kita sanggup menghadapinya atau tidak, sebelum kita benar-benar
mengalaminya.
Namun, sekali lagi diingatkan,
berani mengambil risiko bukan berarti melakukan tindakan gegabah. Kita
tetap harus melakukan persiapan dan pertimbangan yang matang. Agar apabila
suatu saat risiko yang kita takutkan itu benar-benar terjadi, kita dapat
melewatinya dengan baik. Begitulah bila kita ingin sukses dalam segala hal,
kita akan selalu dihadapi dengan risiko. Risiko sangat berkaitan dengan rasa
takut-takut akan timbulnya kekacauan, takut akan penilaian orang lain yang
menghakimi, dan takut akan hal-hal tak terduga yang menunggu di depan sana.
Hadapi rasa takut itu dan jadikanlah rasa takut sebagai motivator!
http://jayarak.com/jual-troli-barang-plat-metal/
Tanpa kita sadari, banyak sekali
keuntungan yang dapat kita ambil bila kita berani mengambil dan menghadapi
risiko. Bila kita melakukan kesalahan, otomatis kita akan lebih bijaksana ke
depannya. Bila kita sukses, kita akan belajar dan tahu besarnya kapabilitas dan
potensi yang kita miliki. Dalam hal karier, saat kita berani mengambil risiko,
maka hal itu akan mengantar kita menjadi seorang pemimpin dan inovator. Kunci
dari semua yang telah disebutkan di atas adalah, menjadi a smart risk taker
(seorang pengambil risiko yang cerdas). Caranya:
http://rakminimarket.co/rak-sepatu
Percaya pada insting
Jangan menunggu sampai suatu
petunjuk nyata datang kepada kita, baru mengambil keputusan, karena bisa saja
petunjuk itu datang terlalu telat atau malah tidak datang sama sekali. Kalaupun
ada petunjuk yang sangat baik, bukan hanya kita saja yang mengetahuinya, tetapi
juga orang lain yang mungkin memiliki tujuan yang sama. Saat ide brilian
menghampiri, jangan banyak membuang waktu, langsung realisasikan dan kerjakan
saat itu juga! Percaya pada apa kata hati.
http://jualrak.asia/trolley-barang
Jangan takut untuk meminta
bantuan
Bila memang kita sedang menghadapi
suatu hal yang memang kita kurang pahami, sedangkan sesuatu itu bisa membawa
kemajuan besar menuju apa yang kita ingin capai, jangan ragu untuk meminta
bantuan kepada yang lebih ahli. Bila kita terus terjebak dalam rasa takut akan
risiko-takut bila meminta bantuan kepada orang lain, maka kemampuan kita akan
diremehkan, maka kita tidak akan pernah bisa maju.
http://herbal-grosir.com/morgan-coffee-kopi-kuat/
Lepaskan energi positif
Rasa takut, stres, dan
ketidakpastian bisa kita jadikan "teman", bukan musuh yang harus
dihindari, asalkan kita memperlakukannya sebagai motivasi, bukan sebagai
penghalang. Biasakan untuk menolelir perasaan-perasaan itu. Selalu ingatkan
kepada diri sendiri, bahwa kemajuan tidak akan datang bila kita tidak melangkah
maju ke keadaan yang penuh ketidakpastian.
Antisipasi dan tindakan
Tidak membuat suatu keputusan
sebenarnya adalah sebuah keputusan, yang buruk tentunya. Berpikirlah seperti
seorang atlet, dan belajar untuk menempatkan diri bahwa aksi dan tindakan
diperlukan untuk mencapai suatu prestasi.
Belajar dari Kegagalan
Pelajaran yang paling berharga dalam
hidup kita adalah apa yang dihasilkan dari sebuah kegagalan. Orang-orang bisa
menjadi sangat pemaaf bila kita benar-benar sudah melakukan yang terbaik dan
bersikap penuh dengan integritas.
http://pasarrak.com/rak-obral-box-wagon
Realistis
Memang, terkadang ide-ide dan mimpi
yang superfantastis akan terlihat sangat bagus di atas kertas, tetapi kenyataan
tidak semudah menulis di atas selembar kertas. Saat kita sudah merasa siap
untuk mengambil risiko, pikirkan tentang alasan yang masuk akal mengapa kita
akan melakukannya.
http://pasarrak.com/pintu-putar-box-single
# Ada beberapa halangan yang bisa
membuat kita mengurungkan niat untuk menjadi seorang pengambil risiko. Mungkin,
dengan mengetahui apa saja halangan/perasaan itu, kita bisa jadi lebih siap dan
tidak berubah pikiran untuk melangkah maju demi mencapai apa yang kita
inginkan, walaupun ada risiko yang menghadang!
- Rasa takut akan penolakan
- Takut tidak mendapatkan
persetujuan
- Perasaan bersalah
- Keinginan untuk selalu benar
- Ketidakpastian
- Rasa takut diremehkan
- Menghindari konflik
- Takut akan kegagalan
- "Bermain" aman
- Takut akan menyakiti orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar