Mengukur Talenta Kita Dalam Berkomunikasi

Posted on 13.32 by
Oleh William Wiguna

Mengukur Talenta Kita dalam Berkomunikasi Suatu ketika dalam perjalanan saya ke airport, saya sempat bertanya kepada supir Taxi, apakah irit mobil Taxi yang saat ini sedang dia kemudikan. Dengan spontan dia langsung menjawab saya "Sangat irit, pak".

Kemudian saya teruskan pertanyaannya: "Seberapa irit sih pak?", dan dijawabnya: "Satu liter untuk 18 km pak! dibandingkan dengan mobil Taxi yang dulu saya pakai yang cuma satu liter untuk 16 km mobil sekarang ini lebih irit". Saya segera menghubung-hubungkan betapa irit-nya mobil Taxi tersebut dengan mobil lain yang saya ketahui cuma bisa mencapai 1 liter untuk 10-11 km. "Wah, benar-benar irit ya pak!" saya konfirmasikan jawaban supir Taxi tersebut. Di dalam benak pikiran saya, nanti dalam seminar saya harus bisa menyampaikan hal nyata seperti ini. Karena untuk menjelaskan salah satu dari Talenta kita, rasanya sangat sukar untuk dibuat obyektif bukan?

Sebagai contoh, seringkali kalau orang berkonsultasi dengan saya memberikan jawaban atas pertanyaan bahwa apakah Talenta yang menurut Anda paling dominan, maka sebagian besar mereka menjawab dengan kata "kira-kira" atau "mungkin". Syukurlah dengan adanya cermin 41 Talenta, kami sangat mudah menentukan dan menjawab pertanyaan tersebut dengan cepat dan obyektif lengkap dengan parameter ukurannya.

Hal ini sangat perlu, mengingat Talenta ini yang berfungsi saat kita menghadapi masalah misalnya saat berkomunikasi dengan isteri atau teman. Kita seringkali salah menggunakan dan mengukur Talenta yang kita miliki dan lawan bicara kita. Sehingga, walaupun usia pernikahan sudah puluhan tahun, maka bisa saja komunikasi ringan menjadi "bencana".

Ada beberapa Talenta manusia yang bekerja saat kita berkomunikasi seperti: Talenta Adaptasi, Detail, Analisa yang bisa salah pemanfaatannya bila kita "tidak tahu diri" atau memaksakan Talenta kita padahal lawan bicara kita mungkin lebih baik di salah satu Talenta-nya. Tidak pernah dalam diri seseorang, memiliki ke 41 Talenta yang semuanya MAX (atau sempurna). Karena bila dia sudah sempurna, mungkin dia sudah tidak perlu lagi berkomunikasi atau tidak ada lagi yang bisa diajak komunikasi bukan?

Cobalah kita persiapkan bila kita ingin berkomunikasi yaitu 1 menit di awal pembicaraan, gunakan untuk membaca situasi atau melihat Talenta lawan bicara kita. Jangan anggap kalau bicara di awal-awal itu cuma basa-basi. Karena berkomunikasi juga mengikuti hukum "kesan pertama begitu...., selanjutnya terserah Anda"

Salam Karakter, William Wiguna
http://pasarrak.com/trolley-belanja-supermarket
http://rayarakminimarket.com/meja-kasir/
http://jayarak.com/mejakasir/
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar